Selasa, 05 September 2017

Meski Ringan, Namun Dzikir Ini Memberatkan Timbangan Amalmu Di Akhirat

Loading...
KajianLagi - Anda pasti pernah berdzikir, bukan? Sudah pasti dong, bukankah Allah sendiri yang memerintahkan kita agar banyak berdzikir dan berdoa. Dzikir merupakan aktivitas ibadah yang pasti dilakukan oleh semua umat muslim untuk mengingat Allah Subhanallahu Wa Taala. Dzikir tidak hanya dilakukan pada saat shalat saja, tapi bisa kapan saja dan dimana saja. Dzikir bisa membentengi kita dari tipudaya syaitan dan berbagai kejahatan yang siap mengancam kita dimanapun berada. Selain itu, dzikir juga bisa menjadi investasi yang luar biasa berharga bagi kehidupan dunia dan akhirat. Berbicara tentang dzikir, maukah Anda mengamalkan dzikir yang meski ringan, namun memberatkan timbangan amal kita di akhirat kelak? Dzikir ini bisa diamalkan pada kondisi apapun, baik saat duduk bersantai, berbaring, berkendara atau aktivitas apapun. Suami, Ini 9 Dosa yang Paling Sering Anda Lakukan Pada Isteri 

dzikir yang ringan di lisan tapi berat di timbangan amal/http://khorasannews.com
Hem, kira-kira apa sich dzikir yang dimaksudkan tersebut? Agar lebih mudah mengamalkannya, simak penjelasannya berikut ini. Muslimah, Ini Beberapa Tanda Hijabmu Sudah Sempurna
Dzikir tersebut adalah : ‘subhanallahi wa bihamdih, subhanallahil ‘azhim’ (Maha Suci Allah, segala pujian untuk-Nya. Maha Suci Allah Yang Maha Mulia)
Hal itu berdasarkan pada penjelasan hadits, yang artinya :
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Dua kalimat yang dicintai oleh Ar Rahman, ringan diucapkan di lisan, namun berat dalam timbangan (amalan) yaitu subhanallahi wa bihamdih, subhanallahil ‘azhim (Maha Suci Allah, segala pujian untuk-Nya. Maha Suci Allah Yang Maha Mulia).” (HR. Bukhari no. 7563 dan Muslim no. 2694)
Ternyata sangatlah ringan di lisan ya! Bisa dibayangkan, berapa banyak balasan yang kita terima jika kita bisa mengamalkan dzikir tersebut setiap hari? Jangan lupa untuk terus berdzikir, karena Rasulullah sendiri sudah memerintahkan kita agar senantiasa membasahi bibir dengan dzikir.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Hendaknya lisanmu senantiasa basah dengan dzikir pada Allah.” (HR. Tirmidzi no. 3375 dan Ibnu Majah no. 3793. Al Hafizh Abu Thohir menyatakan bahwa sanad hadits ini hasan).
Bahkan dalam Al Quran sendiri juga disebutkan perintah untuk senantiasa berdzikir sebanyak-banyaknya
Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. 42- Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang. (Al Ahzab 41-42)
Jika demikian, masihkah ada alasan untuk kita untuk melalaikan dzikir kepada Allah Subhanallahu Wa Taala?